Matematika !! siapa yang tidak tahu matetatika. Setiap orang dituntut untuk bisa mengerjakan soal-soal matematika. Operasi dalam matematika itu sangat banyak mulai dari yg paling mudah seperti berhitung,mengurangi,mengkalikan dan juga membagi. Untuk yg susah ada yang namanya trigonometri, aljabar, logika matematika dan masih banyak yang lainnya. Hmmm baru mendengar namanya saja kita sudah malas, apalagi kalau mengerjakan soalnya. Coba sekarang kita buang jauh-jauh pikiran tentang angka-angka untuk matematika dan coba kita lihat matematika dari sisi yang lainnya seperti sejarahnya. Hmm kali ini saya ingin sedikit membahas mengenai sejarah aljabar, so you must read it J
Aljabar adalah penggabungan teori bilangan-bilangan rasional, irasional, dan geometri. Konsep ini memberikan dimensi dan pengembangan teori matematika yang benar-benar baru dibandingkan teori-teori sebelumnya. Aljabar pulalah yang menjadi dasar pijakan pengembangan teori matematika selanjutnya. Aspek penting lain dari teori aljabar adalah dimungkinkannya penerapan matematika untuk bidang keilmuan eksak lainnya yang belum pernah terjadi di masa lalu
Khawarizmi adalah salah seorang ilmuwan terhebat pada abad pertengahan dan merupakan ahli matematika terpenting yang terkenal dengan sebutan Bapak Aljabar. Dia menulis buku Al-Jem wa l-afraq bi Hisab al-Hind yang juga disebut Hisab al-Adad al-Hind pada bidang aritmatika yang menggunakan bilangan numerik India termasuk angka nol dan notasi desimal untuk pertama kalinya. Hal ini berkaitan dengan empat operasi dasar matematika, yaitu penambahan, pembagian, pengurangan, dan perkalian.
Sekarang naskah asli yang berbahasa arab sudah hilang entah kemana dan hanya ada terjemahan yang dalam bahasa latin saja. Karya khawarizmi yang terbaik di bidang alajabar adalah Al-Mukhtasar di Hisab al-jabr wa l-Muqabala buku buku ini juga diterjemahkan kedalam bahasa latin dan menjadi rujukan dalam sejarah matematika.
Arti Aljabar sesungguhnya dalam bahasa Arab adalah pengembalian dengan memindahkan bilangan negatif ke sisi persamaan lainnya agar bilangan tersebut menjadi positif. Adapun istilah Muqabala mengandung pengertian proses menyisihkan bilangan identik dari dua sisi persamaan. Akan tetapi, terjemahan terbaik untuk Hisab al-Jabr wa l-Muqabala, seperti yang diperkenalkan John K Baumgart, adalah ilmu tentang persamaan, sehingga aljabar yang dimaksudkan Khawarizmi adalah retorika bentuk persamaan.
Khawarizmi juga memberikan konsep dasar persamaan kuadrat yang dapat digunakan untuk pembuktian kasus-kasus angka geometri. Konsep dasar aljabar pertama kali diperkenalkan sebagai disiplin ilmu matematika yang independen. Kemudian aljabar diuraikan dengan sangat teliti oleh Khawarizmi untuk diformulasikan menjadi alat analisis menyelesaikan beragam kasus persamaan kuadrat. Formulasi ini dijelaskannya melalui metode penggunaan contoh-contoh praktis. Buku karya Khwarizmi, Hisab al-Jabr wa l-Muqabala tersebut, kini terus digunakan dalam aplikasi ilmu matematika.
Referensi : http://www.tnol.co.id/id/activites/4886-aljabar-dan-penemunya.html